Atmosfer

Massa Udara

November 3rd, 2020

Terdapat banyak faktor yang membentuk pola cuaca pada atmosfer bumi kita ini. Salah satu dari faktor-faktor tersebut adalah massa udara. Massa udara memiliki peran penting dalam sirkulasi kelembapan dan temperatur antar daerah di bumi.

Pengertian Massa Udara

Massa Udara adalah sekumpulan besar udara dengan suhu dan kelembapan yang serupa. Massa udara dapat mencakup area seluas ribuan kilometer dan secara vertikal terkadang dapat mencapai puncak troposfer. Kumpulan udara dengan karakteristik yang serupa ini memiliki garis batas yang apabila batasan ini bertemu dengan massa udara lain akan membentuk front. Massa udara dapat mempengaruhi kondisi cuaca pada wilayah-wilayah yang dilaluinya. Salah satu contohnya adalah Siberian Express yang sering kali mengakibatkan cold wave di barat laut Amerika Serikat dan Kanada.

Daerah Sumber

Massa Udara dapat terbentuk apabila sebuah volume udara berada pada wilayah permukaan luas dengan suhu dan kelembapan yang stabil untuk waktu yang cukup lama. Wilayah tempat pembentuk massa udara ini disebut dengan Daerah Sumber. Karena karakteristik massa udara pada atmosfer pada umumnya ditentukan oleh permukaan di bawahnya, daerah sumber menjadi faktor penentu dari sifat massa udara yang terbentuk pada wilayah tersebut.

Persebaran Massa Udara

Sumber: Wikimedia Commons

Daerah sumber yang ideal harus memenuhi dua kriteria dasar. Pertama, daerah tersebut memiliki permukaan yang luas dan datar. Wilayah dengan topografi permukaan yang tidak rata tidak dapat menjadi daerah sumber. Kedua, daerah tersebut memiliki sirkulasi atmosfer yang stagnan sehingga udara dapat berada pada wilayah tersebut cukup lama untuk mendapat pengaruh dari permukaan. Biasanya, wilayah-wilayah ini didominasi oleh antisiklon yang bergerak dengan lambat atau bahkan diam pada area yang luas.

Ketika angin meniup sebuah massa udara, mereka membawa kondisi cuaca mereka (panas atau dingin, kering atau lembap) dari wilayah sumber ke wilayah baru. Saat massa udara mencapai wilayah baru, mereka dapat berbenturan dengan massa udara lain yang memiliki karakteristik suhu dan kelembapan yang berbeda. Hal ini dapat menghasilkan hujan frontal yang hebat.

Klasifikasi

Klasifikasi massa udara pada dasarnya ditentukan oleh karakteristik temperatur dan kelembapannya. Pada peta cuaca, massa udara diklasifikasikan menggunakan dua huruf.

  1. Huruf kecil digunakan untuk menggambarkan jumlah uap air di massa udara, m untuk maritim dan c untuk kontinental. Udara maritim memiliki kelembapan yang lebih tinggi dibandingkan kontinental karena terbentuk di atas lautan. Sedangkan, udara kontinental terbentuk di atas dataran benua yang pastinya lebih kering dibandingkan lautan.
  2. Huruf kapital digunakan untuk mendeskripsikan sifat temperatur dari massa udara tersebut, P untuk polar, T untuk tropis, A untuk arktik, dan E untuk ekuatorial. Massa udara tropis dan ekuatorial memiliki suhu yang hangat hingga panas karena terbentuk pada daerah lintang rendah. Sementara, udara arktik dan polar memiliki suhu yang dingin karena terbentuk pada lintang tinggi yang suhunya jauh lebih rendah bila dibandingkan dengan daerah lintang rendah dan ekuatorial.

Klasifikasi Massa Udara

Dari kombinasi karakteristik kelembapan dan temperaturnya terbentuklah 6 tipe massa udara, yaitu:

  1. Continental Polar (cP) memiliki karakteristik bersuhu dingin dan kelembapan rendah karena terbentuk pada daerah sumber kontinental. Massa udara ini terbentuk di Kanada bagian utara, Greenland dan Siberia.
  2. Maritime Polar (mP) berkembang di wilayah kutub di belahan utara dan selatan. Mereka pada umumnya mengandung lebih banyak uap air daripada massa udara cP. Saat massa udara tipe ini bergerak menuju daratan, curah hujan yang tinggi dapat terjadi saat udara dipaksa untuk mendaki lereng gunung atau terjebak dalam pengaruh siklon.
  3. Continental Tropical (cT) berasal dari daerah kering serta gurun di lintang menengah dan bawah. Secara umum, temperaturnya cenderung hangat dan kadar airnya sangat rendah. Massa udara cT adalah tipe massa udara dengan kelembapan terendah.
  4. Maritime Tropical (mT) memiliki karakteristik bersuhu hangat dan bermuatan uap air yang tinggi karena terbentuk di atas lautan.
  5. Continental Arctic (cA) berasal dari samudera Arktik yang walaupun merupakan lautan, seluruhnya permukaannya ditutupi oleh lapisan es. Hal ini menyebabkan sifatnya yang kering dan sangat dingin.
  6. Maritime Equatorial (mE) terbentuk di daerah sekitar garis ekuator sehingga memiliki suhu yang relatif panas. pembentukannya terjadi di atas lautan yang menyebabkan muatan uap airnya tinggi.

Referensi:
Ahrens, C. Donald., Henson, Robert. Meteorology Today. Cengage, 2013. Lutgens, Frederick K., et al. Earth Science. Pearson, 2014. Lutgens, Frederick K., et al. The Atmosphere: an Introduction to Meteorology. Pearson, 2013. Air Mass. https://www.nationalgeographic.org/encyclopedia/air-mass
Air Mass. https://www.britannica.com/science/air-mass

Foto: Pexels

Logo

Telusuri lebih jauh tentang manusia, lingkungannya, dan bumi yang kita pijak beserta bentang alamnya bersama Supergeografi!

© 2023 All rights reserved.