Migrasi merupakan salah satu aspek terpenting dalam kependudukan. Kependudukan bersifat dinamis yang artinya statistik-statistik dalam kependudukan selalu berubah. Selain angka pertumbuhan penduduk alami, pertumbuhan penduduk suatu wilayah/negara juga ditentukan dari migrasi yang terjadi di wilayah tersebut. Terdapat beberapa teori tentang penyebab migrasi yang salah satunya dikemukakan Everett S. Lee.
Pengertian Migrasi
Migrasi adalah perpindahan manusia dari satu tempat ke tempat lainnya. Migrasi dapat terjadi di dalam sebuah negara ataupun antar negara. Selain itu, migrasi juga dapat terjadi secara permanen, sementara, atau musiman. Dalam kependudukan, migrasi berperan sangat penting khususnya pada dunia yang semakin dinamis ini dimana migrasi dapat dilakukan dengan mudah dibandingkan dengan pada abad-abad sebelumnya.
Terdapat banyak alasan yang menyebabkan terjadinya migrasi. Faktor-faktor ini bisa berupa faktor ekonomi, sosial, politik, maupun lingkungan. Migrasi berdampak baik pada tempat yang ditinggalkan maupun pada tempat para imigran menetap. Dampak ini bisa positif dan negatif.
Beberapa orang memilih untuk bermigrasi karena berbagai alasan seperti kesempatan kerja yang lebih baik di tempat lain. Sedangkan, beberapa lainnya terpaksa harus bermigrasi akibat hal-hal yang menyebabkan mereka tidak lagi bisa tinggal di tempat mereka sebelumnya seperti perang dan wabah.
Sumber: Cambridge AS and A Level Geography, Hodder Education
Everett S. Lee pada tahun 1966 menciptakan model kependudukan yang pada intinya menjelaskan bahwa faktor-faktor penarik dan pendorong migrasi menjadi alasan utama dari seseorang untuk melakukan migrasi. Pada push pull theory Everett S. Lee, terdapat empat faktor yang menyebabkan orang mengambil keputusan untuk bermigrasi, yaitu:
- Faktor-faktor yang terdapat di daerah asal
- Faktor-faktor yang terdapat di daerah tujuan
- Rintangan-rintangan yang menghambat
- Faktor-faktor pribadi
Faktor Penarik dan Pendorong
Sumber: Cambridge AS and A Level Geography, Hodder Education
Menurut Lee, penyebab utama dari seseorang bermigrasi berasal dari individu itu sendiri. Setiap orang memiliki penilaian apakah suatu daerah dapat memenuhi kebutuhannya atau tidak. Daerah asal maupun daerah tujuan pastinya sama-sama memiliki faktor positif (+), faktor negatif (-), dan faktor netral (o) daerahnya masing masing. Faktor positif adalah faktor yang memberikan keuntungan apabila bertempat tinggal di daerah tersebut. Faktor negatif adalah faktor yang memberikan nilai negatif pada daerah tersebut yang menjadikan alasan untuk pergi dari daerah tersebut. Sedangkan yang dimaksud faktor netral adalah faktor yang ada pada daerah asal dan daerah tujuan namun tidak mempengaruhi individu untuk berada di daerah tersebut.
Pada dasarnya faktor-faktor yang menyebabkan seseorang melakukan migrasi dibagi menjadi dua, yaitu faktor pendorong dan faktor penarik.
Faktor Pendorong
Faktor pendorong adalah faktor-faktor yang menyebabkan seseorang ingin meninggalkan daerah tempat tinggalnya saat ini. Faktor-faktor ini menjadi penyebab migrasi karena menyebabkan individu tidak nyaman untuk tinggal di daerah asalnya dan mendorongnya untuk mencari tempat tinggal baru.
Beberapa contoh faktor pendorong penyebab migrasi antara lain:
- Semakin berkurangnya SDA di daerah asal
- Lapangan kerja yang semakin menyempit
- Bencana alam seperti banjir, gempa bumi, kekeringan, dll
- Adanya wabah penyakit
- Kurangnya infrastruktur pendukung di daerah asal
- Konflik bersenjata
- Adanya tekanan atau diskriminasi politik, agama atau suku di daerah asal
- Terpaksa pindah akibat kebijakan pemerintah atau lingkungan
- Konflik dengan masyarakat di lingkungan sekitar
Faktor Penarik
Sumber: Pexels
Faktor penarik adalah faktor yang menyebabkan seseorang ingin bermigrasi ke daerah tersebut. Biasanya faktor pendorong adalah hal hal yang meyebabkan suatu tempat lebih menarik untuk ditinggali dibandingkan dengan daerah lainnya.
Beberapa contoh faktor penarik penyebab migrasi antara lain:
- Kesempatan untuk mendapatkan pendapatan yang lebih baik
- Kesempatan untuk mendapatkan pendidikan yang lebih tinggi
- Infrastruktur yang lengkap dan tersedia dengan baik
- Keberadaan keluarga atau kerabat pada lokasi tersebut
- Terdapat banyak sarana hiburan
- Iklim yang lebih bersahabat
- Aksesibilitas terhadap pendidikan
- Keamanan yang lebih baik
Faktor Penghambat
Selain faktor pendorong dan penarik, terdapat juga beberapa faktor yang berpengaruh dalam migrasi, faktor ini dinamakan faktor penghambat. Faktor penghambat adalah faktor-faktor yang menghambat migrasi untuk terjadi.
Faktor ini dapat berupa fitur fisik seperti migrasi yang memerlukan perjalanan melalui rute sulit dan terpencil, atau fitur budaya seperti budaya tabu dalam perjalanan dan melintasi wilayah yang berkonflik. Faktor-faktor lain seperti tidak tersedianya sarana dan dana untuk bermigrasi juga dapat menjadi faktor penghambat dalam migrasi dari suatu daerah ke daerah lainnya.
Referensi:
Greiner, Alyson L. Visualizing Human Geography. Wiley, 2014.
Bjelland, Mark D., et al. Human Geography: Landscapes of Human Activity. McGraw Hill Education, 2020.
Rubenstein, James M. Contemporary Human Geography. Pearson, 2015.
Nagle, Garrett. Cambridge International AS and A Level Geography. Hodder Education, 2016.
Foto: National Geographic