Saat ini, terdapat 7117 bahasa yang digunakan sehari-hari oleh berbagai masyarakat dunia dan terdapat 23 bahasa yang digunakan oleh lebih dari 50% populasi dunia. Namun, 40% dari bahasa tersebut saat ini berada dalam kondisi terancam punah. Dari banyaknya bahasa yang ada saat ini, banyak dari bahasa-bahasa tersebut memiliki unsur-unsur yang serupa dengan bahasa lainnya. Hal ini dikarenakan bahasa-bahasa tersebut termasuk ke dalam rumpun bahasa yang sama.
Apa itu Rumpun Bahasa?
Sumber: Wikimedia Commons
Rumpun bahasa adalah kumpulan bahasa yang berasal dari bahasa purba (ancestral language) yang sama. Ancestral language juga disebut dengan proto-language.
Beberapa bahasa dikatakan memiliki rumpun bahasa yang sama apabila memiliki sejumlah besar fitur umum dalam fonologi, morfologi, dan sintaksis yang sama. Sub-divisi dari rumpun bahasa disebut dengan cabang bahasa.
Banyaknya jumlah bahasa yang ada saat ini berpengaruh juga pada banyaknya rumpun bahasa yang ada. Saat ini lebih dari 2/3 penduduk dunia berbicara menggunakan bahasa yang termasuk ke dalam 6 rumpun bahasa terbesar. Rumpun-rumpun bahasa tersebut adalah Indo-European, Sino-Tibetan, Niger-Congo, Afro-Asiatic, Austronesian, dan Trans-New Guinea.
Indo-European
Sumber: Wikimedia Commons
Rumpun Indo-European adalah rumpun bahasa dari kebanyakan bahasa di Eurasia barat. Sebagian besar bahasa Eropa, Iran, dan Sub-kontinen India utara termasuk ke dalam rumpun Indo-European. Indo-European merupakan rumpun bahasa dengan jumlah penutur terbanyak di dunia. 448 bahasa termasuk ke dalam rumpun Indo-European. Bahasa Inggris, bahasa yang dijadikan bahasa resmi oleh banyak negara di dunia, termasuk ke dalam rumpun bahasa ini.
Beberapa bahasa Indo-European seperti bahasa Inggris, Spanyol, dan Portugis telah tersebar ke seluruh bagian dunia melalui kolonialisme bangsa Eropa pada abad pertengahan hingga akhir abad ke-20. Rumpun Indo-European dibagi menjadi beberapa cabang atau sub-rumpun. Beberapa cabang bahasa tersebut adalah Indo-Iranian, Germanik, Romanik, dan Balto-Slavik.
Sino-Tibetan
Sumber: Wikimedia Commons
Rumpun Sino-Tibetan adalah salah satu rumpun bahasa terbesar di dunia. Salah satu bahasanya, Mandarin Chinese, adalah bahasa dengan jumlah penutur terbanyak di dunia dengan 918 juta penutur. Sino-Tibetan terkonsentrasi di daerah Asia Timur dan Asia Tenggara.
Sino-Tibetan terdiri dari 403 bahasa dan dibagi menjadi beberapa cabang. Cabang-cabang bahasa Sino-Tibetan yang terbesar antara lain adalah Sinitic, Lolo-Burmese, Tibetic, dan Karen. Bahasa Jepang dan Korea walaupun terlihat mirip dengan bahasa-bahasa Sino-Tibetan (bahasa mandarin, Korea, dan Jepang sama-sama sebagian menggunakan tulisan Hanzi pada sistem penulisan mereka) tidak termasuk ke dalam rumpun ini.
Niger-Congo
Sumber: Wikimedia Commons
Rumpun Niger-Kongo adalah rumpun bahasa ketiga terbesar di dunia dalam hal jumlah penutur dan yang terbesar di Afrika dalam hal cakupan wilayah geografis, jumlah penutur, dan jumlah bahasa yang berbeda. Niger-Kongo juga secara umum dianggap sebagai rumpun bahasa terbesar di dunia dalam hal jumlah bahasa. Rumpun ini memiliki total 1.540 bahasa yang tersebar di berbagai penjuru Afrika Sub-Sahara.
Mayoritas dari 1.540 bahasa Niger-Kongo penuturnya hanya berkisar beberapa ribu penutur. Bahasa-bahasa dengan jumlah penutur terbanyak pada rumpun ini adalah bahasa Swahili, Yoruba, Igbo, dan Fula.
Afro-Asiatic
Sumber: Wikimedia Commons
Afro-Asiatic adalah rumpun bahasa bagi sekitar 300 bahasa yang mayoritas digiunakan di Asia Barat, Afrika Utara, Horn of Africa dan sebagian wilayah Sahel. Bahasa-bahasa Afro-Asiatic memiliki lebih dari 495 juta penutur asli, jumlah terbesar keempat dari seluruh rumpun bahasa setelah Indo-European, Sino-Tibetan dan Niger-Congo.
Karena bahasa Arab, Ibrani, Koptik, dan Syria, adalah bahasa dalam kitab agama Islam, Yahudi, dan dua sekte Kristen, rumpun Afro-Asiatic ini juga menjadi bahasa tambahan bagi banyak orang di dunia. Afro-Asiatik dibagi menjadi 6 cabang, yaitu Berber, Chadic, Cushitic, Egyptian, Omotic, dan Semitic. Bahasa terbesar dalam rumpun ini adalah bahasa Arab yang termasuk ke dalam cabang Semitic.
Austronesian
Sumber: Wikimedia Commons
Rumpun bahasa Austronesia cakupannya membentang meliputi area geografis yang sangat luas mulai dari Madagaskar sampai Christmas Island dan dari Taiwan sampai Selandia Baru. Austronesia mencakup sebagian besar bahasa yang digunakan di pulau-pulau Pasifik kecuali bahasa asli Papua dan Australia. Rumpun Austronesia digunakan oleh lebih dari 300 juta orang sebagai bahasa mereka.
Totalnya terdapat 1.257 bahasa dengan rumpun ini, termasuk bahasa Indonesia. Rumpun ini dibagi menjadi 2 cabang, yaitu Malayo-Polynesian dan Formosan. Bahasa-bahasa yang termasuk dala rumpun ini adalah bahasa Melayu, Jawa, Tagalog, dan Malagasy.
Trans-New Guinea
Sumber: Wikimedia Commons
Walaupun hanya dituturkan oleh sekitar 4 juta penutur, rumpun Trans-New Guinea merupakan salah satu rumpun dengan jumlah bahasa terbanyak di dunia. Terdapat 477 bahasa yang termasuk ke dalam rumpun Trans-New Guinea. Sebagian besar persebaran rumpun ini terkonsentrasi di Pulau Papua dan kepulauan-kepulauan di sekitarnya.
Referensi:
Greiner, Alyson L. Visualizing Human Geography. Wiley, 2014.
Bjelland, Mark D., et al. Human Geography: Landscapes of Human Activity. McGraw Hill Education, 2020.
Rubenstein, James M. Contemporary Human Geography. Pearson, 2015.
Nordquist, Richard. “Language Family Definition and Examples.” ThoughtCo, Feb. 11, 2020, thoughtco.com/what-is-a-language-family-1691216.
Language Families: About World Languages. www.mustgo.com/worldlanguages/language-families/.
What are the largest language families?. https://www.ethnologue.com/guides/largest-families.
Foto: Pexels.com