Antroposfer

Permasalahan Kota

May 22nd, 2020

Dinamisnya kehidupan pada daerah perkotaan juga menimbulkan banyak masalah. Permasalahan permasalahan kota sebisa mungkin harus diminimalisasi agar seluruh warga kota yang menggantungkan kehidupannya pada kota tersebut dapat hidup dengan tenang, aman, dan nyaman.

Kemacetan

permasalahan kota-kemacetan

Kemacetan, salah satu permaslahan daerah perkotaan.

Kemacetan lalu lintas perkotaan bervariasi tiap hari, waktu, cuaca, dan musim. Secara kuantitatif, kemacetan biasa diukur menggunakan Transport Performance Index atau TPI. TPI di suatu kota dapat bervariasi dari 0 (arus lalu lintas yang sangat baik) hingga 10 (kemacetan parah).

Tingkat kemacetan pada suatu daerah cenderung memiliki sebuah pola. Misalnya, kondisi lalu lintas cenderung lebih buruk di hari kerja, terutama pada pagi dan sore hari. Kemacetan lalu lintas juga cenderung meningkat pada musim-musim tertentu seperti pada hari libur nasional dan saat sedang diadakannya sebuah festival besar.

permasalahan kota-grafik kemacetan.jpg

Kemacetan lalu lintas memiliki banyak dampak bagi kehidupan masyarakat. Kemacetan dapat menunda perjalanan yang membuat orang-orang terlambat untuk bekerja, datang ke janji temu, ataupun bersekolah. Selain itu, kemacetan meningkatkan konsumsi bahan bakar dan menambah emisi gas rumah kaca yang berbahaya di atmosfer. Bahkan, sebuah penelitian mengatakan bawha kemacetan dapat menyebabkan frustrasi dan dapat berdampak negatif pada kesehatan masyarakat. Pada tahun 2013 WHO mengumumkan bahwa polusi udara dapat menyebabkan kanker. Asap diesel bersifat karsinogenik, dan polusi udara memiliki hubungan dengan penyakit pernapasan.

Polusi

Polusi merupakan salah satu permasalahan utama sebuah kota. Polusi dapat besumber dari banyak hal termasuk limbah pabrik, gas buangan kendaraan bermotor dan limbah domestik.

Polusi Udara

Banyaknya kendaraan bermotor yang terus menerus bersirkulasi di jalanan kota mengeluarkan gas buangan dengan jumlah yang sangat besar. Kendaraan bermotor melepaskan banyak gas-gas berupa Sulfur dioksida (SOx) dan Nitrogen dioksida (NOx) ke atmosfer. Emisi Sulfur dioksida dan Nitrogen dioksida dapat menyebabkan kabut asap dan hujan asam yang memicu pelapukan kimia yang merusak bangunan-bangunan di kota.

Polusi Tanah

permasalahan kota-polusi tanah

Pengelolaan sampah seringkali menjadi masalah besar bagi kota-kota dunia. Besarnya populasi penduduk perkotaan juga berakibat pada sejumlah besar sampah diproduksi oleh wilayah-wilayah perkotaan. Kebanyakan dari sampah-sampah itu akan ditumpuk di tempat-tempat pembuangan sampah akhir. Pada beberapa wilayah dunia, khususnya di negara-negara LEDCs di mana kebersihan tidak didanai dengan baik oleh pemerintah, sejumlah besar sampah sering kali menumpuk di banyak tempat yang secara visual merusak lingkungan perkotaan. Bahkan, hal ini juga dapat menjadi salah satu faktor pendorong migrasi keluar kota.

Polusi Air

Secara historis, keberadaan sebuah kota cenderung dipengaruhi oleh keberadaan badan air seperti sungai, kanal, mata air, maupun lautan untuk menopang kebutuhan penduduknya. Tidak hanya sebagai sumber air bersih, perairan juga menjadi tempat bagi pembuangan limbah dan sistem drainase.

Pada banyak kota-kota kanal seperti Venice pada abad ke-19, sejumlah besar limbah domestik dibuang ke sungai. Limbah domestik dapat mencemari sungai dan menyebabkan eutrofikasi yang merusak sistem ekologi. Selain itu limbah pabrik juga dapat meracuni makhluk hidup yang ada di sungai.

Urban Heat Island

permasalahan kota-urban heat island

Aktivitas manusia memiliki pengaruh besar pada iklim daerah perkotaan. Karena aktivitas manusia, suhu dalam urban microclimate lebih tinggi daripada daerah sekitarnya. Daerah perkotaan disebut sebagai Urban Heat Island karena dalam kondisi normal, kondisi cuaca membentuk pola dimana suhu tertinggi terdapat di pusat kota dan terus menurun menuju pinggiran kota hingga ke pedesaan. Ada beberapa alasan mengapa pola ini terjadi. Di daerah perkotaan, kebanyakan bangunan terbuat dari bahan yang tidak reflektif dan karenanya menyerap energi panas dari matahari. Selain itu, permukaan jalan yang terbuat dari aspal dan beton memiliki kapasitas panas yang tinggi sehingga menyerap panas dalam jumlah besar. Panas matahari diserap pada siang hari dan kemudian dilepaskan secara perlahan pada malam hari sehingga meningkatkan suhu perkotaan. Terlebih lagi, kehadiran pabrik dan peningkatan penggunaan mobil di dalam kota, menyebabkan polusi yang menyebabkan kabut asap dan mengurangi kualitas udara.

Karena faktor-faktor ini, suhu daerah perkotaan rata-rata 1-2 derajat Celcius lebih tinggi dibandingkan dengan daerah pedesaan pada musim dingin. Bahkan, suhu rata-rata pada musim panas bisa mencapai 5 derajat Celcius lebih tinggi dari daerah pedesaan sekitarnya.

Pemukiman Kumuh (Slum)

permasalahan kota-slum

Pemukiman kumuh, salah satu permaslahan daerah perkotaan.

Permasalahan kota lainnya adalah berdirinya slum. Slum adalah suatu wilayah kota yang ditandai dengan perumahan yang padat, kumuh, dan sedikit akses ke infrastruktur dan layanan dasar seperti air bersih dan pembuangan limbah.

Saat ini sekitar 1 miliar orang tinggal di daerah kumuh, yang mana sekitar sepertiga dari populasi urban dunia dan lebih dari tiga perempat populasi perkotaan di _LIC_s. Permukiman kumuh biasanya terletak di daerah yang kurang strategis seperti pada lereng curam, dataran banjir, pinggiran kota dan/atau dekat dengan kawasan industri.

PBB mendefinisikan pemukiman kumuh sebagai tidak memiliki satu atau lebih dari lima karakteristik berikut:

  1. Struktur perumahan permanen yang memberikan perlindungan dari kondisi iklim ekstrem
  2. Tidak lebih dari tiga orang berbagi kamar
  3. Akses ke air yang memadai, terjangkau dan dapat diperoleh tanpa upaya yang ekstrem
  4. Akses ke toilet pribadi atau toilet umum yang digunakan bersama dengan sejumlah orang yang masuk akal
  5. Perlindungan terhadap penggusuran paksa.

Pembentukan pemukiman kumuh didorong oleh migrasi desa-kota dan peningkatan alami populasi kota sehingga populasi kota mencapai puncaknya. Hal ini menciptakan kendala pada lahan, pekerjaan, dan pembuangan limbah. Kelebihan populasi dan kemiskinan di daerah perkotaan cenderung menyebabkan kenaikan harga lahan yang mengarah pada pembentukan permukiman kumuh.


Referensi:
Waugh, David. Geography: an Integrated Approach. Oxford University Press, 2014. Nagle, Garrett. Cambridge International AS and A Level Geography. Hodder Education, 2016. Greiner, Alyson L. Visualizing Human Geography. Wiley, 2014. Rubenstein, James M. Contemporary Human Geography. Pearson, 2015. Nagle, Garrett. IB Geography Study Guide. Oxford, 2017.

Foto: Pexels

Logo

Telusuri lebih jauh tentang manusia, lingkungannya, dan bumi yang kita pijak beserta bentang alamnya bersama Supergeografi!

© 2023 All rights reserved.